27 Feb 2010

Lugas, Please!

setiap hari saya pasti selalu (harus) berhadapan dengan puluhan bahkan ratusan orang. yang tentunya dengan beda rupa ( mana ada kembar seratus? ), beda style, beda body language ( aerobic juga, hehe ). tapi sebagian besar ada kesamaan pada orang-orang itu, kerap ditemui dan kerap bikin sebel. susah ditanyain namanya!

maaf, dengan ibu siapa?
itu penerimanya si Latipah mbak...
emhh, maksudnya namanya ibu siapa?
saya mbak??
aarrrghh, bukan bu, hantu! (ini teriak dalam hati lho, kalo beneran pastinya saya langsung di mutasi)


maaf dengan bapak siapa?
anu, itu saya tadi disuruh pak Anu
(kepala mengernyit ikut jadi o-on) bapak namanya siapa?
he? itu kirim ke pak Kirun
gedubrakks!! nama sampeyan sapa?! ( udah mulai ngotot )


maaf dengan mbak siapa?
ehm, mbak Rukayah
oiya, mbak Rukayah ini atas nama mbak sendiri ya
lho bukan, saya Rumanah, Rukayah itu kakak saya
lhehh...


maaf dengan ibu siapa
tuh! di situ ada.
dengan mata sampai gaya juling mengeja huruf sambung yang lebih menyerupai tali pramuka terbelit-belit daripada menyerupai susunan kata bernama orang.
dengan ibu salsabela ya?
bukan! nurlaela!
tuh kan, salah... 

ah, ada apa sih dengan Indonesia ini, kok orang-orangnya sangat tidak lugas dan cerdas. ditanya a menjawabnya b-c-d-e-f-g. kadang ada yang terlalu lugas sampai terasa sewot bikin saya semakin hewot ajah. kalau lagi nganggur jadi selalu mikir mengapa oh mengapa (minuman itu haram? tanya bang haji, hohoho...). efek dan ciri apa ini?

ada beberapa indikasi yang saya karang sendiri (maksud lo?). apa mungkin orang Indonesia itu terlalu suka basa-basi dan menganut asas sungkanisme jadi harus bersakit-sakit dahulu untuk to the point? atau mungkin masih ada titisan jaman kerajaan dulu, kalau mau ngomong dengan raja harus berlelet-lelet dulu, bahkan pakai pantun segala? jadi mau nyebut satu nama harus pakai empat baris kalimat dulu dengan baris e-a e-a? atau bisa jadi ini karena gizi buruk (haa?!) jadi kemampuan otak menangkap sesuatu begitu sangat lemotnya. atau jangan-jangan jenius semua? karena interpretasinya melompat lebih jauh, jadi ditanya namanya malah menjawab siapa yang dia kirimi, ck.. ck.. ck..

terserahlah kalau indikasi di atas salah semua ( pastinya ). yang jelas kalau setiap hari saya selalu dicekokin beginian, efeknya kadang saya jadi ikutan lemot atau hewot. jadi terkesima bin linglung tidak punya cara yang tepat lagi untuk menghaluskan kata " nama lu tuh sapa?!" atau jadi tegangan tinggi dengan menyerang orang dengan kata " nama sampeyan???" sambil nunjuk. tapi yang kedua ini yang pilih-pilih dan jarang terjadi, kalau mistery shopper di gituin, nama saya langsung menclok di daftar orang menunggu penempatan di pulau tidak jelas jadinya.

intinya, belajarlah menjawab dengan lugas dan cerdas, jangan menginterpretasikan terlalu jauh.

0 comment:

Posting Komentar