3 Feb 2009

Surat Darinya...

Masih tersisa sesuatu untukmu darinya
Bukan tentang sesuatu yang berwujud, namun itu nyata
Laiknya sebuah kayu yang mengganjal sebuah pintu…
Membuatnya tak bisa menutup pintu itu rapat-rapat
Sedikit menganga dan menyisakan kegundahan baginya

Dia bukan orang yang suka mencari api bahkan menyulut api
Dia kiranya orang yang selalu ingin menyelesaikan sesuatu dari awal sampai
akhir
Dia orang yang ingin selalu meruntutkan segala kejadian pada jalan yang lurus
Dia selalu menggundah ketika tidak mendapatkan jawaban dari wajah yang tepat
Tak bisa dia mengira-ngira,
Walaupun jika suatu saat sudah tidak berguna

Dinding hatinya telah kamu hancurkan
Hingga membuatnya tak bisa menerjemahkan isi hatinya sendiri
Seperti menggulai kambing dalam kuali, bercampur aduk rasa muak, kasihan,
marah
Namun perlu kamu tahu, tidak ada rasa benci yang tersisa


Dia sudah mengenali berbagai macam tabiat dan wajah
Namun dia menjadi kesusahan mengenalmu
Seperti harus menebak orang yang memunggunginya, apakah punya mata
Apalagi harus menebak apakah kamu punya hati dan akal sehat
Karena memang kamu tidak pernah memberi kesempatan itu
Keegoisanmu membuatnya hanya bisa mereka-reka dalam kegundahan


Menurutnya, kamu tak ubahnya orang yang sakit tenggorokan yang tak bisa
bersuara lantang
Kamu hanya tak ubahnya kucing pencuri ikan, yang hanya berani
mengendap-endap di pojok dapur yang gelap
Yang ketika tertangkap basah hanya bisa mengeong-ngeong mencari belas
kasihan dan pembenaran atas apa yang kamu lakukan
Jika ada lakunya yang menyakitkanmu, sepertinya setimpal dengan apa yang
telah kamu lakukan


Kamu memaksanya mengintip ke pintu itu lagi ketika tanganmu menaruh kayu
untuk mengganjal pintu
Padahal kamu tahu, dia sudah memohon ijin untuk menutupnya
Semua itu muaranya darimu, dari lubuk hatimu untuk menghentikan semuanya
Jika dirimu selesai, dia juga akan selesai
Dia sebenarnya ingin menyudahi, namun kau masih menggelitikinya sampai
saat itu pun


Tak ada harapan dan yang ia harapkan darimu lagi tentang sesuatu yang
lebih baik
Hanya ada yang terbersit darinya
Ia ingin menatapmu, untuk membuktikan apakah dirimu bisa bicara lantang
atas kekhilafanmu sendiri
Atau memang dirimu memang batu…

Tak ada yang memaksamu, sekalipun dirinya
Diamlah jika ingin
Agar orang melihat bahwa dirimu sajalah yang terluka
Agar orang melihat dirimu hanyalah objek
Agar semua tetap tertutup rapat, rahasia tentang seorang pelaku yang
meratap- ratap…


Diamlah jika kamu seorang pecundang…


...

0 comment:

Posting Komentar