22 Jan 2009

cinta yang salah?

Hmm… pagi-pagi sudah dapat pinjeman majalah CHIC dari teman sebelah (meja). Setelah nge-buka 1 halaman, ada lembar forum chic-ers yang di upload dari milis-nya kali ya. Kali ini bahasannya sangat klise, Judulnya “ korban perselingkuhan”. Ealah… masih aja laku judul beginian, mungkin memang karena sebanding lurus dengan kenyataannya kali ya. Isinya kurang lebih (seperti biasanya, seorang wanita yang menjalin hubungan dengan seorang pria. Sudah berjalan beberapa waktu, dan terlanjur cinta, eee… ternyata akhirnya termehek-mehek karena ternyata si pria sudah punya pelabuhan (tetap) lainnya. Singkat kata si wanita merasa dikhianati, dibohongi, dan menjadi korban selingkuh.

Yaa, jujur saja saya membaca cerita ini bukannya merasa kasihan, malah lebh cenderung ingin berkomentar begini, “alah cerita klise”. Why? Hahaha, kalau ada yang tidak setuju dengan pendapat saya boleh protes kok.

Saya cenderung mengernyitkan dahi kalau melihat atau mendengar seorang cewek termehek-mehek karena merasa menjadi korban selingkuh. Lhahh.. kok baru ketahuan setelah jatuh cintrong setengah mati ya? Tapi saya juga gak bisa men-judge begitu saja, perlu ditelusuri latar belakangnya nih.

Kalau si cewek baru kenal sama si pria, dan ternyata si pria menyembunyikan kebulusannya, yaa normal saja jika akhirnya si cewek termehek-mehek sakit hati. Tapi gak perlu segitunya lah menangisi orang yang tidak penting berlama-lama. Cuma perlu belajar untuk mengenal orang lebih intens. Menggunakan intuisi untuk mengetahui orang itu punya niat dan personality yang baik atau tidak. Makanya juga, jangan cepat jatuh cinta. Pandangan pertama boleh saja, tapi penyelidikan perlu beberapa tahap untuk menetapkan bahwa target adalah sasaran jitu dan tepat,. Naa, pria seperti itu halal saja di hajar kalau ceweknya punya jurus karate.

Kalau kasusnya. Si cewek sudah tahu si cowok punya gandengan tapi tetap aja ngotot sampai akhirnya ya tetap ditinggalin sama si pria sih, saya akan bilang, “ yaa itu resikomu, suruh siapa main api?” atau, “ cucian deh lo.” Seharusnya kalau yang begini, dilarang termehek-mehek, malah seharusnya menjadi bentuk hubungan model baru, open relationship. Jadi memang ada komitmen untuk bersama, tapi juga babas untuk menjalin hubungann baru dengan yang lainnya, atas kesepakatan bersama lo ya. Dan ini cucoknya ya untuk yang belum nikah dong 

Yang saya tidak habis mengerti, terkadang orang cenderung menyalahkan cinta. Padahal cinta itu independent! Cinta ya cinta itu sendiri. Kecenderungannya terkadang orang merasa sakit hati karena cinta, cinta membuat sengsara, bahkan katanya cinta yang salah? Haa.??? Cinta itu bukan pelaku. Pelakunya ya orang itu sendiri. Ingat pepatah, cinta tak pernah salah. Memang orangnya yang salah.

Cinta itu manis jika dirasakan manis. Cinta itu menyenangkan jika kita nikmati dengan penuh bahagia. Dan cinta itu bisa pahit karena kita meminumnya lewat gelas bekas racun.cinta itu berdiri sendiri, tinggal kita aja akan memuatnya terasa sepert apa. Rasakan lewat hati dan pikirkan lewat logika.

Dan cinta itu gak melulu tentang hubungan dua orang cowok cewek. Cinta itu universal. Saya untuk ini, banyak belajar dan sharing dengan hubbie tentang bagaimana menyikapi cinta. Menurutnya, sehausnya kita belajar mencintai semua dalam kadar yang sama. Mau teman, musuh, istri, sahabat, seharusnya punya kadar yang sama untuk kita cintai. Saya awalnya (dulu sebelum nikah) kaget mendengar filsafahnya. Dalam pikiran saya waktu itu, berarti gak ada bedanya dong pacar, mantan pacar, atau yang naksir dia. “ Iya”, katanya yang bikin saya mendelik. Hahaha… dan kemudian saya merasa sempit sekali pemikiran saya tentang cinta setelah selanjutnya kita beradu pendapat. Ada benarnya juga falsafah cinta-nya hubbi (ciee.. kahlil gibran kali ya). Cinta pada siapapun memang seharusnya sama, termasuk pada musuhpun, dalam agama-pun kita juga diajari untuk menyayangi orang yang kita anggap musuh bukannya semakin memusuhinya. Dan kebanyakan, kita mencampuradukkan cinta dalam hubungan cewek cowok dengan sebuah komitmen. Komitmen itulah yang membedakan sebuah hubungan. Kalau cewek cowok itu saling cinta seharusnya sama dengan cinta kita dengan semua orang. Namun yang membedakan hubungan cowok cewek atau suami istri adalah adanya embel-embel passion, dan komitmen. Ya, khusus untuk sebuah hubungan lawan jenis yang mengarah pada hubungan yang serius harus ada tiga bahan pokok (sembako) ya itu tadi, cinta, nafsu, dan komitmen. harus mix bener. Hehehe, gila aja kalau kita punya nafsu ke adik atau kakak. Sekali lagi, itu bukan cinta yang salah, tapi orangnya yang kelainan, hihihi… Tapi, ada tapinya juga lho falsafahnya hubbie saya itu. sepertinya pemahaman itu harus di transfer pelan2 pada orang tertentu pula. Bukannya kenapa. Karena memang perlu pemahaman tingkat tinggi. Kalau digeneralisir ke semua orang, alih-alih ikut mengerti, malah berabe salah sangka. Dianggap lebih, dikira "cinta" berkomitmen, dikira naksir dan akhirnya malah merepotkan dan bikin capek orang-orang di dekat kita. Bagaimana pun perlu batasan, karena tidak semua orang punya pemahaman apalagi falsafah tentang cinta yang sama dengan kita.

So, jangan terlalu sering mengeluh dibutakan cinta lah, korban cinta yang salah lah, apalagi terluka oleh cinta lah. Yang lebih ironis mau mati karena cinta, bwahahaha, kacau benar orang begini mah… itu hanya keterbatasan kita mengelola diri kita sendiri. Yang betul dibutakan oleh perasaan bukan oleh cinta. Dan kurang mengasah logika, bukan mengasah kemampuan bercinta (eitss!! Jangan salah persepsi yang tidak-tidak, hihihi). Apalagi seorang wanita memang ada bakat alam untuk mendewakan perasaan. Kalau cowok patah hati paling sakitnya semalam doang, beda degan cewek yang bisa sebulan bahkan berbulan-bulan matanya sembab gara-gara nangis melulu. Yaa.. emang dari sononya sih, male from mars and female from venus. Tapi boleh juga dong warga venus migrasi atau mampir ke mars sebentar2 biar ketularan gak gembengan.

Stt… saya juga suka nangis kok, hihihi… ini kebetulan aja saya lai gak gembeng (= cengeng) soalnya mau bertransformasi jadi wonder woman. Masa wonderwoman nangisan?!!

0 comment:

Posting Komentar